Hama Wereng Pada Padi, Ini Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hama wereng pada padi adalah salah satu hama tanaman padi yang sering menimbulkan kerugian bagi petani. Wereng adalah serangga penghisap cairan tanaman yang berukuran kecil dan berwarna coklat, hijau, atau putih. Hama ini dapat menyerang tanaman padi mulai dari fase vegetatif hingga generatif, dan menyebabkan berbagai macam kerusakan, seperti hopperburn, kerdil rumput, kerdil hampa, dan penularan virus tungro.

Wereng juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan berkembang biak dengan cepat. Oleh karena itu, pengendalian hama wereng perlu dilakukan secara tepat dan efektif agar tidak mengganggu produktivitas dan kualitas tanaman padi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang penyebab, gejala, serta cara mengatasi hama wereng pada tanaman padi dan insektisida hama wereng.

Hama Wereng Pada Padi, Ini Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Penyebab Hama Wereng pada Padi

Hama wereng pada padi disebabkan oleh beberapa jenis serangga yang termasuk dalam ordo Hemiptera dan subordo Fulgoromorpha.

Pentingnya bagi petani untuk memilih benih padi unggul dan mengetahui benih padi mana yang tahan terhadapap serangan hama wereng. Berikut jenis-jenis wereng yang sering menyerang tanaman padi adalah:

Wereng coklat (Nilaparvata lugens)

Wereng coklat adalah hama utama yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan puso (gagal panen) pada tanaman padi. Jenis wereng ini biasanya menyerang tanaman padi yang berumur 15-40 hari setelah tanam, dan mengisap cairan tanaman dari jaringan floem di bagian pangkal batang. Hama ini juga dapat bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh menggunakan sayapnya yang panjang.

Wereng Hijau (Nephotettix spp)

Wereng hijau adalah hama penting karena berperan sebagai vektor penyebar virus tungro, yang merupakan penyakit tanaman padi yang sangat berbahaya. Jenis wereng ini dapat menyerang tanaman padi dengan mengisap cairan tanaman dari jaringan xilem di bagian batang dan daun, serta wereng hijau ini juga dapat menyerang tanaman jagung dan rumput-rumputan lainnya.

Wereng Punggung Putih (Sogatella furcifera)

Wereng punggung putih adalah hama sekunder yang berukuran lebih kecil dari butiran padi. Jenis wereng punggung putih ini dapat menyerang tanaman padi dengan mengisap cairan tanaman dari jaringan floem di bagian batang dan daun. Dan, wereng punggung putih juga dapat menularkan virus tungro, tetapi dengan tingkat penularan yang lebih rendah daripada wereng hijau.

Gejala Hama Wereng pada Padi

Hama wereng pada padi dapat menimbulkan gejala kerusakan yang bervariasi, tergantung pada jenis, intensitas, dan waktu serangan. Gejala kerusakan yang umum terjadi akibat serangan hama wereng adalah:

Hopperburn

Hopperburn adalah gejala kerusakan yang ditandai dengan menguning dan mengeringnya daun dan batang tanaman padi, sehingga tampak seperti terbakar. Biasanya terjadi akibat serangan wereng coklat yang berat pada tanaman padi yang berumur muda. Hopperburn dapat menyebabkan kematian total tanaman padi dan gagal panen.

Kerdil Rumput

Kerdil rumput adalah gejala kerusakan yang ditandai dengan pertumbuhan tanaman padi yang terhambat, sehingga tingginya tidak sesuai dengan umurnya. Biasanya terjadi akibat serangan wereng hijau yang menularkan virus tungro pada tanaman padi. Dan, kerdil rumput juga dapat menyebabkan penurunan jumlah anakan, jumlah malai, dan bobot gabah per tanaman.

Kerdil Hampa

Kerdil hampa adalah gejala kerusakan yang ditandai dengan pertumbuhan tanaman padi yang normal, tetapi malainya tidak menghasilkan gabah atau gabahnya tidak berisi. Biasanya terjadi akibat serangan wereng hijau atau wereng punggung putih yang menularkan virus tungro pada tanaman padi. Kerdil hampa dapat menyebabkan penurunan hasil panen secara drastis.

Cara Mengatasi Hama Wereng pada Padi

Pengendalian hama wereng pada padi dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara preventif, mekanis, kultur teknis, biologis, maupun kimia. Berikut adalah beberapa cara mengatasi hama wereng pada padi yang dapat dilakukan oleh petani:

Secara preventif, petani dapat melakukan pemilihan varietas padi yang tahan atau toleran terhadap serangan hama wereng dan virus tungro. Beberapa varietas padi yang memiliki sifat tersebut adalah IR64, IR72, Cisadane, dan Ciherang. Anda dapat membaca artikel kami terkait cara memilih benih.

Secara mekanis, petani dapat melakukan pengendalian hama wereng dengan menggunakan perangkap warna kuning yang diberi lem atau minyak. Perangkap ini dapat menarik dan menangkap wereng yang terbang di sekitar tanaman padi. Perangkap ini dapat dipasang di sekitar lahan tanam dengan jarak 10 meter antara satu perangkap dengan perangkap lainnya.

Secara kultur teknis, petani dapat melakukan pengendalian hama wereng dengan melakukan penanaman serempak, pengaturan jarak tanam, pengairan yang cukup, pemupukan yang seimbang, dan pembersihan gulma. Cara-cara ini dapat meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman padi, serta mengurangi populasi dan aktivitas hama wereng.

Secara biologis, petani dapat melakukan pengendalian hama wereng dengan menggunakan musuh alami, seperti predator, parasitoid, dan patogen. Beberapa musuh alami yang dapat mengendalikan hama wereng adalah laba-laba, capung, lebah, semut, coccinellidae, anagrus, gonatocerus, beauveria, dan metarhizium. Musuh alami ini dapat diperbanyak dan dilepaskan di lahan tanam, atau dibiarkan berkembang secara alami dengan menjaga keseimbangan ekosistem.

Secara kimia, petani dapat melakukan pengendalian hama wereng dengan menggunakan insektisida yang sesuai dengan jenis dan tingkat serangan hama wereng. Insektisida yang dapat digunakan adalah insektisida kontak, sistemik, atau translaminar, dengan bahan aktif seperti imidakloprid, fipronil, karbofuran, atau buprofezin.

Insektisida Hama Wereng

Berikut adalah beberapa insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama wereng pada tanaman padi, beserta bahan aktif dan cara kerjanya:

Buprofezin

Buprofezin adalah insektisida non-sistemik yang berkerja sebagai penghambat sintesis kitin, sehingga mengganggu proses pergantian kulit pada serangga dan akhirnya menimbulkan kematian. Insektisida ini efektif untuk mengendalikan wereng coklat dan wereng punggung putih. Beberapa merek dagang yang mengandung buprofezin adalah Applaud, Buprosida, Gerbera, Lugen, Nimbus, dan lain-lain.

Imidakloprid

Imidakloprid adalah insektisida sistemik dan translaminar yang bekerja sebagai racun kontak dan racun perut. Insektisida imidaklolrid dapat diabsorpsi oleh daun, akar, dan ditransportasikan secara akropetal (dari akar ke daun). Insekstisida ini efektif untuk mengendalikan wereng coklat, wereng hijau, dan wereng punggung putih.

Beberapa merek dagang yang mengandung imidakloprid adalah Abuki, Agrovin, Amirid, Confidor, Dagger, Delouse, Imidagold, Imidasal, Imidor, Interprid, Jellin, Kimida, Klopindo, Lanidor, Lentera, Megamida, Neptune, Option, Paztidor, Plush, Premise, Pro, Providor, Rudor, Safel, Samber, Samida, Sanfidor, Soldier, Solomon, Starfidor, Tampidor, Terrco, Tidal, Topdor, Total, Tygra, Viligon, Vitanon, Winder, Wingran, Zychate, dan lain-lain.

Karbofuran

Karbofuran adalah insektisida sistemik yang bekerja sebagai racun kontak, racun perut, dan racun saraf. Insektisida ini dapat diabsorpsi oleh akar dan ditransportasikan ke seluruh bagian tanaman. Karbofuran efektif untuk mengendalikan wereng coklat dan wereng hijau. Beberapa merek dagang yang mengandung karbofuran adalah Furadan, Curater, Carbofuran, dan lain-lain.

Fipronil

Fipronil adalah insektisida sistemik dan translaminar yang bekerja sebagai racun kontak dan racun perut. Insektisida ini dapat diabsorpsi oleh daun dan akar dan ditransportasikan ke seluruh bagian tanaman. Fipronil efektif untuk mengendalikan wereng coklat, wereng hijau, dan wereng punggung putih. Beberapa merek dagang yang mengandung fipronil adalah Regent, Fipronil, Fipronex, Fiprokill, Fiprosida, Fipron, Fiprona, Fipronil 5SC, Fipronil 5GR, dan lain-lain.

Insektisida ini dapat disemprotkan pada tanaman padi dengan dosis dan frekuensi yang tepat, serta dengan memperhatikan waktu tunggu dan masa kadaluarsa.

Kesimpulan

Demikianlah artikel tentang hama wereng pada padi, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para petani dan pembaca yang tertarik dengan topik ini. Jika ada pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih!

Leave a Comment