Ketahui Jenis, Dosis, Waktu, dan Teknik Pemupukan Padi

Pemupukan merupakan salah satu kegiatan penting dalam budidaya tanaman padi. Pemupukan yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Namun, pemupukan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman dapat menimbulkan masalah seperti pertumbuhan terhambat, hama dan penyakit, serta pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, petani perlu mengetahui cara pemupukan padi yang benar agar pertumbuhan tanaman maksimal.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pemupukan padi mulai dari jenis, dosis, waktu, serta teknik pemupukan pada tanaman padi. Berikut ini!

Ketahui Jenis, Dosis, Waktu, dan Teknik Pemupukan Padi

Jenis Pupuk untuk Pemupukan Padi

Tanaman padi membutuhkan unsur hara makro dan mikro yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang. Unsur hara makro terdiri dari nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). Unsur hara mikro terdiri dari besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), boron (B), molibdenum (Mo), dan klorin (Cl).

Pupuk yang digunakan untuk tanaman padi dapat berupa pupuk organik atau anorganik. Pupuk organik berasal dari sumber alami seperti pupuk kandang, kompos, bokashi, dan lain-lain. Jenis pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan menyediakan unsur hara mikro. Pupuk ini juga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

Selanjutnya, kita cari tahu informasi tentang pupuk anorganik. Pupuk anorganik berasal dari sumber buatan seperti pupuk urea, SP-36, KCl, NPK, dan lain-lain. Pupuk jenis anorganik dapat menyediakan unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman padi secara cepat dan mudah diserap oleh akar. Namun, pupuk anorganik juga dapat menyebabkan kerusakan tanah, pencucian unsur hara, dan pencemaran air jika digunakan secara berlebihan.

Para petani menggunakan beberapa jenis pupuk yang umumnya digunakan dalam budidaya padi. Berikut ini jenis pupuk padi yang sering digunakan petani:

1. Pupuk Urea

Pupuk ini mengandung nitrogen tinggi dan biasanya digunakan untuk memberikan nutrisi pada fase pertumbuhan awal padi.

2. Pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium)

Pupuk ini mengandung tiga unsur hara penting, yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium. Mereka diperlukan dalam jumlah besar oleh tanaman padi untuk pertumbuhan yang sehat.

3. Pupuk Kandang

Pupuk organik ini berasal dari limbah ternak dan memberikan nutrisi alami pada tanaman padi. Mereka mengandung unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta bahan organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.

4. Pupuk Daun

Pupuk ini biasanya disemprotkan langsung ke daun padi dan mengandung unsur hara seperti besi, mangan, dan boron, yang penting untuk kesehatan tanaman.

5. Pupuk Mikroba

Pupuk jenis ini mengandung mikroba yang membantu meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam tanah dan mendukung sistem perakaran tanaman.

Penggunaan jenis pupuk padi tertentu tergantung pada kebutuhan nutrisi tanaman dan kondisi tanah di lokasi budidaya.

Dosis Pemupukan Padi

Selanjutnya, mengenal dosis pupuk yang diberikan kepada tanaman padi harus disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah, varietas padi, kondisi iklim, dan sistem budidaya.

Dosis terhadap tanaman padi dapat bervariasi tergantung pada jenis tanah, varietas padi, dan kondisi pertanian lokal. Secara umum, ada tiga jenis pupuk utama yang digunakan untuk padi: pupuk nitrogen (N), pupuk fosfor (P), dan pupuk kalium (K).

Dosis yang tepat dapat ditentukan melalui analisis tanah dan rekomendasi dari lembaga pertanian setempat. Sebagai panduan umum, berikut adalah jenis dan dosis pupuk padi yang umum digunakan:

  • Kebutuhan pupuk urea (nitrogen) dalam 1 hektar tanaman padi : 300 kg
  • Kebutuhan pupuk SP-36 / TSP (fosfor) dalam 1 hektar tanaman padi : 100 kg
  • Kebutuhan pupuk KCl (kalium) dalam 1 hektar tanaman padi : 100 kg
  • Dosis pupuk secara keseluruhan dalam 1 hektar tanaman padi berarti 400 kg

Namun, dosis pupuk tersebut dapat disesuaikan dengan hasil analisis tanah atau uji coba di lapangan. Petani juga dapat menggunakan pupuk majemuk seperti NPK phonska atau NPK mutiara yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium dalam satu kemasan.

Dapatkan juga informasi terkait 10 Jenis Pupuk Buah Terbaik untuk Tanaman Anda.

Waktu Pemupukan Padi

Waktu pemupukan untuk tanaman padi harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman. Setiap fase pertumbuhan membutuhkan jenis dan jumlah pupuk yang berbeda-beda.

Dasarnya, saya menemui banyak petani padi yang melakukan pemupukan awal dan susulan pada tanaman padi di waktu sebagai berikut:

  • Pemupukan dasar: dilakukan sebelum atau saat penanaman dengan memberikan pupuk organik sebanyak 5 ton/ha dan pupuk anorganik sebanyak 150 kg/ha NPK phonska atau 50 kg/ha urea + 50 kg/ha SP-36 + 50 kg/ha KCl.
  • Pemupukan susulan I: dilakukan saat tanaman berumur 15-21 hari setelah tanam (HST) dengan memberikan pupuk anorganik sebanyak 150 kg/ha NPK phonska dan 50 kg/ha urea.
  • Pemupukan susulan II: dilakukan saat tanaman berumur 35-40 HST dengan memberikan pupuk anorganik sebanyak 50-100 kg/ha urea.
  • Pemupukan susulan III: dilakukan saat tanaman berumur 55-60 HST dengan memberikan pupuk anorganik sebanyak 50-100 kg/ha urea.

Penting untuk para petani mengikuti jadwal waktu pemupukan yang tepat sesuai dengan jenis pupuk yang digunakan dan kondisi tanah setempat. Dengan memahami tahapan pertumbuhan padi, Anda dapat memutuskan kapan dan bagaimana pemupukan harus dilakukan.

Teknik Pemupukan Padi

Teknik pemupukan untuk tanaman padi harus dilakukan dengan benar agar pupuk dapat diserap secara optimal oleh tanaman dan tidak terbuang sia-sia.

  • Pemupukan dasar: pupuk organik dihamburkan secara merata di atas permukaan tanah dan dicampur dengan tanah. Pupuk anorganik diberikan dengan cara ditaburkan di sekitar rumpun tanaman atau dibenamkan di bawah permukaan tanah sekitar 5 cm.
  • Pemupukan susulan: pupuk anorganik diberikan dengan cara ditaburkan di sekitar rumpun tanaman atau dibenamkan di bawah permukaan tanah sekitar 5 cm. Pemupukan susulan harus dilakukan saat kondisi tanah basah atau setelah pengairan.
  • Pemupukan daun: pupuk anorganik yang larut dalam air seperti urea, ZA, atau NPK dapat diberikan dengan cara disemprotkan ke daun tanaman. Pemupukan daun dapat dilakukan saat tanaman mengalami kekurangan unsur hara atau stres akibat hama, penyakit, atau cuaca.

Pemupukan padi yang tepat akan membantu meningkatkan hasil panen dan kualitas gabah yang bagus. Pastikan untuk mengikuti rekomendasi pemupukan berdasarkan jenis tanah dan varietas padi dan memilih benih padi yang unggul dan berkualitas.

Kesimpulan

Pemupukan padi adalah praktik penting dalam pertanian untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi. Pemupukan dilakukan dengan memberikan nutrisi tambahan berupa pupuk kimia atau organik yang mengandung unsur hara esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta unsur mikro lainnya. Penting untuk memahami kebutuhan tanaman dan kondisi tanah serta mengikuti dosis dan jadwal pemupukan yang tepat agar hasil panen dapat ditingkatkan secara efisien.

Demikian artikel tentang pemupukan padi yang benar agar pertumbuhan tanaman padi Anda dapat mendapatkan hasil yang maksimal serta menguntungkan. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Leave a Comment